Becoming A Great Facilitator
"Selalu ada inspirasi bermanfaat
Di setiap pembelajaran hebat
Tidak hanya temu rindu
Untuk berbagi hal bermutu
dengan suasana selalu seru
Yu yong dan ELT 21 yang asyik
Main balon ada seni yang artistik
Jadi pembuka yang unik
Yang pecahin balon, pura-pura tak terusik
Tambah ilmu dan pengalaman penuh inspirasi
Pak Indra Mulyadi yang tak pernah "jual diri"
Sederhana, keseharian namun menggugah nurani
Jadi lebih baik dalam melakukan fasilitasi
Terima kasih MWS Indonesia
Apresiasi buat Anthony Dio Martin yang luar biasa
dan semuanya yang membuat hari makin ceria
Alexandra Aprilina
Untaian puisi ciamik Alexandra Aprilina salah satu peserta acara “Becoming A Great Facilitator”, pantas rasanya menjadi pembuka reportase acara ELT-PLT Gathering hari Sabtu tanggal 7 April 2018 baru-baru ini. Menghadirkan seorang pioneer dalam dunia outbond di Indonesia, bpk. Indra Mulyadi, para trainer yang tergabung dalam COMET (Community of MWS Excelllent Trainer) menyadari kembali pentingnya kemampuan memfasilitasi dinamika kelas dalam training-training yang diselenggarakannya.
Gathering ini menjadi lebih meriah karena peserta mendapat juga tips praktis menggunakan balon sebagai media pembelajaran. Yu Yong, Tony Kusuma dan Sandy Brata mewakili ELT-21 menampilkan aktiviti “ballon art” sebagai pembuka pembelajaran kali ini. Pokoknya keren!
Berangkat dari pertanyaan “Apa jadinya jika seorang trainer gagal memfasilitasi peserta training untuk mendapatkan tujuan trainingnya”, diskusi menukik pada perbedaan trainer dan fasilitator.
“Trainer melatih orang tentang suatu subjek tertentu, karenanya mereka harus ahli di subjek itu. Mereka menangani isi (keahlian/subjek yang dilatih) dan juga proses melatihnya. Seorang trainer cenderung menyampaikan apa yang dia tahu mengenai topik itu. Sedangkan seorang fasilitator fokus pada pengembangan dan pengelolaan proses yang efektif yang membantu orang/kelompok mencapai hasil yang mereka kehendaki.” begitu kira-kira Drajat Satriyo menyarikan apa yang disampaikan oleh Bpk. Indra Mulyadi.
Training cenderung telling, sedangkan Facilitating cenderung asking....? Kalimat retorik Eka Wartana, master mind web ini berusaha menggaris bawahi perbedaan peran trainer dan fasilitator dalam dunia pelatihan selama ini. Pertanyaan yang bagus, kata Bpk Indra lagi, adalah pertanyaan yang open tapi menukik sehingga peserta digiring kepada pesan atau tindakan yang fasilitator kehendaki.
Fasilitator itu bukan tukang game, itu hanya salah satu dari keseluruhan perannya. Fasilitator memfasilitasi orang belajar. Fasilitator membantu peserta merefleksikan dari apa yg akan dipelajari dan dialami melalui aktiviti dan games. Cara praktis untuk menentukan game/aktiviti apa yang cocok untuk sebuah training adalah mulai dgn pertanyaan “apa konten yg mau disampaikan”, “perilaku apa yg ingin dimunculkan” dan akhirnya barulah menentukan aktiviti/game-nya.
Last but not least. Inilah Lesson I untuk pembelajaran kali ini. Less On I, kurangi tentang saya menurut bpk Indra semestinya menjadi spirit seorang trainer atau fasilitator dalam training-trainingnya. Karena fokus beralih bukan kepada diri sendiri melainkan kepada para peserta training itu.
Akhirnya mulai masuk dalam sebuah kesadaran bahwa peran-peran ini bukan untuk dipertentangkan atau dibuat perbedaannya. Seorang trainer yang hebat adalah trainer yang mampu memfasilitasi training-trainingnya. Fasilitator yang hebat adalah fasilitator yang mampu juga berperan sebagai trainer juga dengan skillnya.
Berikut beberapa testimony yang sempat dirangkum dari peserta gathering kali ini:
Edi Amsyah, gathering yang luar biasa!! Banyak hal baru yang saya dapat dalam cara ini. Salam Comet!
Fidianti, today is the best ELT/PLT gathering. Love it very much. Sungguh beruntung being the member of this community.
Egi, Ballon artnya asik dan fun. Bpk Indra membagikan pengalaman yang berharga di dunia fasilitator!
Adit, balloon art bisa jadi ide untuk aktivitas. Thanks juga Pak Indra.
Surya Rachmanuh, materinya sangat menarik dan bermanfaat
Fahmi, OK banget, benar-benar dapat inspirasi banyak.
Becoming A Great Facilitator dalam gambar